Monday, July 16, 2012

LEBARAN - BAGIAN 2


  • Lebaran Menurut Sunnah yang Shahih (bag 2)



    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarkatuh.

    Bismillah, Alhamdulillah. 
    Semoga Shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, kepada keluarga dan sahabat beliau, dan orang yang mengikuti beliau dengan baik hingga akhir zaman.


    Amma ba'du :
    Kita lanjutkan pembahasan kita yakni tentang Amalan apa yang dilakukan pada hari raya dan amalan apa yang keliru (salah) yang harus kita hindari.

    secara ringkas sebagai berikut :

    1. Mandi di Hari Raya

    Disunnahkan pada hari Raya untuk mandi, karena hari raya adalah hari berkumpulnya manusia untuk shalat, sehingga disunnahkan mandi pada hari itu, sebagaiman mandi pada hari Jum'at dan jika hanya berwudhu' saja itu pun Sah (boleh). [al-Mughni, 3/257]

    2. Makan pada Hari Raya

    Disunnahkan makan di hari Raya ('Idhul Fithri) sebelum melaksanakan shalat dan tidak makan di hari raya ('Idhul Adh-ha) sampai selesai shalat. 

    Anas Radhiyallahu'anhu berkata : "Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dulu tidak berangkat pada hari 'Idhul Fithri sampai beliau memakan beberapa butir kurma." [Shahih : Diriwayatkan oleh al-Bukhari]

    3. Berhias Diri pada Hari Raya, selama itu tidak dilarang didalam agama

    Disunnahkan pada hari raya membersihkan diri dan memakai pakaian terbaik yang ada serta memakai minyak wangi dan bersiwak.

    Dibolehkan bagi wanita menghadiri tempat shalat 'Id (dan ikut shalat), namun tidak mengenakan pakaian mewah, tidak memakai wangi-wangian, menjauhi perkumpulan laki-laki sehingga tidak bercampur baur dengan mereka. 

    4. Pergi ke Mushalla dengan bertakbir

    Mushallah adalah Tanah lapang yang digunakan untuk shalat 'Idh.

    Disunnahkan bertakbir untuk shalat 'Idh setelah melaksanakan shalat Subuh dan mendekat dari Imam untuk mendapatkan pahala takbir, menunggu shalat dan dekat dari imam tanpa melangkahi bahu-bagu orang lain dan tidak menganggu salah seorang dari mereka.

    Juga disunnahkan berangkat ke Mushalla dengan berjalan kaki, tenang dan santai. Demikian juga disunnahkan melewati jalan yang berlainan, berangkat melalui jalan ini dan pulang melalui jalan yang lain.

    Inilah beberapa amalan sunnah yang lakukan ketika 'Idhul Fithri besok.

    5. Masalah Takbir

    Takbir disyariatkan pada dua malam hari raya (Idhul Fithri dan Idhul Adh-ha).

    Riwayat yang Shahih bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam :
    "Beliau dahulu keluar pada hari 'Idhul Fithri lalu bertakbir sampai mendatangi tanah lapang tempat shalat dan sampai selesai shalat. Jika selesai shalat, maka beliau memutuskan (menghentikan) takbir." [Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah 1/119]


    Kapan waktu takbir 'Idhul Fithri...?

    Jawab : "Takbir dimalam hari raya 'Idhul Fithri dimulai dari setelah terbenamnya matahari, dan yang menurut pendapat ulama rahimahullah yang Shahih adalah Takbir ini terus menerus dilakukan sampai imam selesai berkhutbah, akan tetapi tidak bertakbir ditengah Khatib sedang berkhutbah. Takbir ini lebih ditekankan untuk dikumandangkan ketika berangkat ke tanah lapang tempat shalat 'Idh dan ketika menunggu shalat."


    Bacaan Takbir...?

    Takbir yang disyariatkan adalah membaca :

    الله أكبر . الله أكبر . الله أكبر
    Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

    لا إله إلا الله . الله أكبر
    Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar.

    الله أكبر . ولله الحمد
    Allahu Akbar, walilhamdu

    artinya :

    "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.

    Tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, Allah Maha Besar.

    Allah Maha Besar, dan untuk-Nya segala puji-pujian."


    Tempat Bertakbir dimana ya...?

    Disunnahkan mengeraskan suara takbir di pasar - pasar, di rumah - rumah, di jalanan, di masjid - masjid dan di tempat - tempat berkumpulnya orang - orang. hal ini untuk menampakkan syi'ar dan menghidupkan nya serta mencontoh para salaf (pendahulu) umat ini.


    Hal-hal yang dilarang dalam Takbir...?

    Dilarang melakukan takbir dengan berjama'ah yaitu sejumlah orang berkumpul dengan sengaja untuk melafazkan takbir dengan satu suara seperti panduan suara atau seseorang bertakbir lalu sejumlah orang dibelakangnya mengikutinya.

    Perbuatan semacam ini tidak pernah ada dinukil dari Rasulullah, para sahabat, tabi'in dan tabi' tabi'in. padahal semua kebaikan adalah mencontoh mereka dan dasar ibadah adalah mengikuti syariat bukan mengada-adakan hal yang baru.

    Syaikh al-Allamah al-Albani rahimahullah berkata :
    "Diantara hal - hal yang perlu diperingatkan dalam kesempatan ini, bahwa mengeraskan takbir disini tidak disyari'atkan berjama'ah dengan satu suara seperti panduan suara sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin. Demikian juga seluruh dzikir yang disyari'atkan, sehingga tidak dibenarkan (disyariatkan) berkumpul seperti itu. maka hendaknya kita semua berhati-hati dari hal ini." [Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahihah 1/121]

    bersambung

    Diringkas dari buku "Lebaran Menurut Sunah yang Shahih, Syaikh Prof. DR. Abdullah ath-Thayyar hafizhullah"
  • Merlung - Jambi, 29-08-2011

    Prima Ibnu Firdaus ar-Rani

No comments:

Post a Comment

Sekilas Info

SEKILAS INFO Bismillah Alhamdulillah Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam, keluar...