Saturday, November 5, 2011

Seri Sirah Nabawiyyah 12 - Keberangkatan Rasulullah Hijrah ke Madinah bagian 1


Keberangkatan Rasulullah Hijrah ke Madinah (Seri-1)

Konspirasi Quraiys
Gelombang hijrah kaum muslimin dari Makkah ke Madinah, baik secara individu maupun secara berkelompok, sangat menimbulkan kekhawatiran di kalangan kaum kafir Quraisy. Mereka khawatir kaum muslimin akan bersatu. Jika bersatu, berarti menjadi ancaman bagi keberadaan kaum kafir Quraisy dan budaya paganismenya. Kekhawatiran itu kian menjadi, jika Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ikut hijrah bersama mereka, lalu memimpin kaum muslimin. Ini tentu menjadi ancaman yang sangat menakutkan. Karena mereka mengetahui betapa sangat berpengaruh kedudukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di hati kaum muslimin. Kaum musyrikin Quraisy juga mengetahui kesiapan kaum muslimin rela berkorban demi membela agama yang dibawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Terlebih lagi dengan keberadaan kabilah Aus dan Khazraj yang telah menerima kaum Muhajirin. Dua kabilah tersebut memiliki kemampuan yang tidak bisa diragukan. Begitu pula secara geografis, kota Madinah dengan posisinya yang strategis merupakan jalur perdagangan yang menjadi sumber utama penghidupan kafir Quraisy.

Demikian, beberapa hal yang sangat mengkhawatirkan kaum kafir Quraisy. Mereka pun ingin terlepas dari semua ketakutan yang membayang-bayanginya. Sehingga pada hari Kamis, 26 Safar tahun ke- 14 dari kenabian, bertepatan dengan 12 September 622 M, sekitar dua bulan setengah pasca Bai’ah Aqabahkedua, para tokoh kafir Quraisy berkumpul di Darun-Nadwah membahas keadaan ini. Mereka mencari solusi yang dirasa tepat untuk melumpuhkan Rasululloh dan dakwahnya.

Alquran  telah menjelaskan inti pendapat-pendapat yang dilontarkan dalam pertemuan itu, dalam firman-Nya,
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْيُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللهُ وَاللهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. (QS. Al-Anfal:30). [1]
Dalam riwayat lain terdapat penjelasan yang lebih rinci, namun riwayatnya lemah (Dha’if). Dikisahkan ketika kaum kafir Quraisy berkumpul di Darun-Nadwah membicarakan cara yang tepat untuk melepaskan diri dari ancaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , mereka didatangi Iblis yang menjelma menjadi seorang laki-laki. Iblis ini mengaku berasal dari Nejed. Dia mengaku telah mendengar acara pertemuan ini, dan ia ingin bergabung memberikan saran dan nasihat.
Kemudian, orang-orang Quraisy yang sedang berkumpul itu mempersilahkan ia ikut ke dalam majelis. Saat pembicaraan berlangsung, dan salah seorang mengusulkan agar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamditahan atau dipenjara, maka Iblis menyahut, “Jangan! Pendapat kalian ini tidak tepat. Jika kalian menawannya sebagaimana pendapat kalian, maka lelaki ini (Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ) tetap akan keluar dari balik pintu yang kalian tutup rapat dan akan sampai ke telinga para pengikutnya, sehingga mereka akan menyerang kalian dan merebutnya dari kalian. Kemudian mereka akan membanggakan diri di hadapan kalian dengannya sehingga bisa mengalahkan kalian.”
Kemudian salah seorang lagi mengusulkan agar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diasingkan. Iblis inipun menolak pendapat ini seraya mengatakan, bahwa tutur bahasa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyejukkan hati mampu menarik banyak orang untuk mengikutinya. Sehingga ia pun akan mampu mengalahkan Quraisy.
Terakhir, Abu Jahal mengusulkan agar memilih seorang pemuda terpandang lagi kuat dari masing-masing kabilah. Masing-masing pemuda ini diberi pedang tajam. Dengan pedang-pedang ini, mereka menyerang Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam secara bersama-sama, sehingga tanggung jawab atas kematiannya akan terbagi ke dalam beberapa kabilah. Dengan demikian, akan dapat memaksa Bani Abdul Manaf rela menerima diyat (tebusan harta atas kematian seseorang), sebab mereka tidak akan mampu memerangi sebuah kabilah yang terlibat dalam pembunuhan ini.
Mendengar pendapat Abu Jahal yang busuk ini, sang Iblis mendukungnya, dan seluruh peserta pun menyepakatinya. Pertemuan kaum kafir Quraisy di Darun-Nadwah ini menghasilkan suara bulat.
Meskipun kaum Quraisy membuat makar, tetapi mereka tidak mengetahui makar Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tipu daya mereka secara sepat diketahui oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Karena seusai pertemuan itu, Malaikat Jibril ‘alaihissalam kemudian mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Jibril ‘alaihissalam memberitahukan perihal hasil pertemuan itu, dan selanjutnya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan agar tidak bermalam di tempat tidurnya pada malam itu.
=Bersambung insya Allah=
Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, L.c.


[1] Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini diturunkan berkaitan dengan peristiwa tersebut. Imam Ahmad membawakan kisah tersebut dalam Al-Musnad, 5/87. Syakir berkata, “Dalam sanadnya ada catatan, disebabkan oleh keberadaan Utsman Al-Jazari ….”
Hadits ini dinukil oleh Ibnu Katsîr dalam tafsirnya (4/49). Hadits ini dalam Majma’iz-Zawaaid (7/27) dinisbatkan kepada Ath-Thabrani. Penulis kitab Majma’iz Zawaaid berkata,”Di dalam sanadnya terdapat Utsman bin ‘Amr al-Jazari. Dia dianggap tsiqah oleh Ibnu Hibban, tetapi dianggap lemah oleh ulama lainnya. Sedangkan para perawi selain Utsman, semuanya shahih.”
Ibnu Katsir hafidzuhullah dalam Al-Bidayah berkata, “Ini adalah sanad yang hasan (baik). Riwayat ini merupakan kisah terbaik yang menceritakan tentang jaring laba-laba di bibir gua Tsar”. Ibnu Hajar t juga menghasankan riwayat ini dalam Al-Fath, 15/90.
Penulis : Ustadz Kholid Syamhudi hafizhullah
arsip ustadzkholid.com

No comments:

Post a Comment

Sekilas Info

SEKILAS INFO Bismillah Alhamdulillah Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam, keluar...