Saturday, November 5, 2011

Seri Sirah Nabawiyyah 11 - Hijrah ke Madinah


Hijrah ke Madinah

Setelah terjadinya Bai’at Aqabah kedua dan berlalunya musim haji kala itu. Mulailah kaum muslimin mendapatkan titik terang nasib dakwah islam dan kaum muslimin. Bai’at yang berisi perlindungan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum muslimin bila berada di kota kaum Khadraj dan Aus di Madinah. Ditambah lagi dengan berkembangnya dakwah di kota Madinah yang cukup pesat. Akhirnya para sahabat Rasulullah diizinkkann dan diperbolehkan berhijrah ke kota Madinah. Memang Hijrah menjadi pilihan untuk menyelamatkan keimanan, sekaligus menguji keteguhan dan kesetiaan kaum muslimin kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Betapa tidak, tanah kelahiran tempat berpijak, kerabat dekat yang dicinta, harta untuk memenuhi hajat hidupnya, semua harus dikorbankan, bahkan harus ditinggalkan demi hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya.


Akhirnya para sahabat satu persatu dan berkelompok berangkat berhijrah ke kota Madinah. Ada yang berjalan sembunyi-sembunyi dan ada yang tidak. Namun mereka semua sepakat untuk berhijrah menyelamatkan agama dan kehidupannya.

Sebab Disyariatkannya Hijrah.
Bila melihat kepada keadaan dan peristiwa yang menimpa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, dapat disimpulkan ada beberapa sebab yang menjadi dasar disayari’atkannya hijrah bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, diantaranya:
  • Ujian dan penindasan
Penindasan dan penyiksaan kaum Quraisy  terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya demikian besar khusunya setelah meninggalnya Khadijah dan Abu Tholib. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terus berfikir tentang permintaan perlindungan diluar Makkah. Khusunya ketika situasi dan kondisinya sudah genting dan sulit. Karena itulah para sahabatnya diperbolehkan untuk berhijrah ke Habasyah dan beliau sendiripun mencoba dakwah ke Thoif. Setelah itu berhijrah ke kota madinah setelah adanya Bai’at al-Aqabah kedua.
Diantara yang mendukung hal ini menjadi salah satu sebab hijrah kemadinah adalah pernyataan Bilal ketika hijrah,
اللّهُمَّ الْعَنْ شَيْبَةَ بْنَ رَبِيْعَةَ وَ عُتْبَةَ بْنَ رَبِيْعَةَ و أُمَيَّةَ بْنَ خَلَفٍ, كَمَا أَخْرَجُوْنَا مِنْ أَرْضِنَا إلَى أَرْضِ  الْوَبَاءِ
Ya Allah laknatlah Syaibah bin Rabi’ah, ‘Utbah bin Rabi’ah dan Umayyah bin Khalaf, sebagaimana mereka mengusir kami dari kampung kami ke negeri penuh penyakit.” (HR Al-Bukhari).
Demikian juga pernyataan umulmukminin ‘Aisyah tentang sebab hijrah ke Madinah,
اسْتَأْذَنَ النَّبِيُ صلى الله عليه وسلم و أَبُوْ بَكْرٍ فِيْ الْخُرُوْجِ حِيْنَ اشْتَدَّ عِلَيْهِ الأَذَى
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar memohon izin untuk keluar (hijrah dari kota Makkah) ketika penyiksaan semakin keras.” (HR Al-Bukhari).
  • Adanya perlindungan dan kemudahan berdakwah
Hal ini terfahami dari kisah Bai’at Aqabah kedua yang telah lalu.
  • Menyelamatkan agama dari fitnah
Hal ini jelas sekali terfahami dari pernyataan ummu al-mukminin ‘Aisyah ketika ditanya tentang hijrah, beliau menjawab,
كَانَ الْمُؤْمِنُونَ يفِرُّ أحّدُهُمْ بِدِيْنِهِ إِلَى اللهِ وَ إِلَى رَسُوْلِهِ مَخَافَةً أَنْ يَفْتِنَ عَلَيْهِ
“Dulu seorang mukmin berlari membawa agamanya kepada Allah dan RasulNya karena khawatir terfitnah.”(HR Al-Bukhari)
  • Pengingkaran dan pendustaan serta penentangan para tokoh dan masyarakat Quraisy umumnya terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . sehingga beliau berfikir mencari kaum diluar Makkah yang mau melindungi beliau dan dakwah islam. Karena itulah Sa’ad bin Mu’adz berdoa:
“Ya Allah sesungguhnya Engkau mengetahui tidak ada yang lebih aku sukai untuk berjihad memerangi mereka dijalanMU melebihi kaum yang mendustakan dan mengusir RasulNya.” (HR Al-Bukhari).
Demikianlah akhirnya para sahabat berhijrah ke kota Madinah baik yang maih di Makkah atau yang baru pulang dari Habasyah, sebagaimana diceritakan umu al-Mukminin ‘Aisyah,
قَالَ النَّبِيُّ للْمُسْلِمِيْنَ : إِنِّيْ أُرِيْتُ دَارَ هِجْرَتِكمْ ذَاتَ نَخْلٍ بَيْنَ لاَبَتَيْنِ فَهَاجَرَ مَنْ هَاجَرَ قِبَلِ الْمَدِيْنةِ  وَرَجَعَ عَامَةُ مَنْ كَانَ هَاجَرَ بِأَرْضِ الْحَبَشَةِ إِلَى الْمَدِينة
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada kaum muslimin di Makkah: Aku dinampakkan negeri tempat hijrah kalian yang memiliki banyak pohon kurma diantara dua sisinya. Berhijrahlah semua orang yang ada ke kota Madinah dan kembali mayoritas orang-orang yang telah berhijrah ke Habasyah untuk berhijrah ke kota Madinah.” (HR Al-Bukhari).
Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, L.c.

Arsip website Ustadzkholid.com

No comments:

Post a Comment

Sekilas Info

SEKILAS INFO Bismillah Alhamdulillah Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam, keluar...