Resensi Fikih Imam Syafi'i
Sesungguhnya Allah Ta'ala dengan segala hikmah-Nya telah memutuskan untuk mengutus para rasul kepada manusia, agar para Rasul ini menjadi suri tauladan bagi kaumnya masing-masing. Sehingga manusia dapat mengikuti petunjuk para rasul, mereka beramal seperti amal para rasul. Untuk itu, Allah telah menurunkan kitab kepada para Rosul agar diajarkan kepada manusia. Maka jadilah manusia beramal berdasarkan amalan para rasul 'alaihimus salam.
Akan tetapi sebagian orang telah merubah risalah-risalah Allah, dimana mereka diperintahkan untuk menjaga risalah tersebut. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman
"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan." (QS. Maryam: 69)
Ketika Allah -dengan hikmah-Nya hendak menutup risalah dan mengakhiri nubuwwat/wahyu-Nya, Dia mengutus seorang rasul terakhir , kepadanya Dia turunkan kitab yang berisi hukum-hukum syariat Lalu rasul terakhir itu, Muhammad -Sholallahu Alaihi Wassalam- mengamalkan isi tersebut dan menyampaikannya kepada umat. Sebagian umatnya mengikuti isi kitab itu.
Dengan hikmah, ilmu, dan kuasa-Nya pula, Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menjaga risalah ini, Allah menjadikan nash al-Qur'an tetap terpelihara, dan nash as-Sunnah terpraktikkan. Maka manusia saat ini mendapati adanya nash (tulisan) dan praktik sekaligus. Dan para ulama-lah yang mentransfer ajaran al-Qur'an, as-Sunnah, dan pemahaman -sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah - kepada orang lain. Para shahabat telah memberikan pemahaman yang baik tentang agama kepada para tabi'in. Manusia mewarisi ilmu dari orang besar yang disampaikan melalui orang besar pula, dari satu generasi ke generasi berikutnya, sedangkan para ulama berjasa karena mereka berusaha agar ilmu mudah untuk dipahami. Dengan itu, maka berkembanglah berbagai macam disiplin ilim syari'at seperti ilmu fiqih dan ilmu ushul fiqih. Dan ilmu mereka tentang al-Qur'an, cara penulisan huruf dan makhrajnya pun berkembang, demikian pula halnya dengan hadits, karena keduanya merupakan sumber hukum.
Karena itu pula bermunculan-lah ilmu fiqih dan madzhab-madzhab fiqhiyah yang berbeda-beda, dan para ulama' berlomba untuk beristhinbath (mengeksplorasi al-Qur'an dan as-Sunnah untuk menentukan suatu hukum) yang benar berdasarkan nash nash al-Qur'an dan as-Sunnah tersebut, dan membatasi pemahaman mereka dengan apa yang telah diamalkan para salafus shalih.
Para ulama pula yang mengumpulkan nash-nash atau naskah-naskah perkataan, perbuatan, dan taqrir Nabi -Sholallahu Alaihi Wassalam- , sehingga ia menjadi rujukan bagi para ulama -di samping al-Qur'an- untuk menentukan dan memahami suatu hukum.
Karena itu dapat Anda jumpai setiap masa dari masa-masa keemasan Islam, orang yang mengingatkan agar kembali kepada fiqih Islam dan ushulnya, kembali kepada nash-nashnya, sehingga perpustakaan-perpustakaan islam penuh dengan nash-nash fiqih yang terkumpul disana, disamping banyak juga kitab-kitab yang telah disyarah.
Salah satu diantaranya adalah Kitab al-Umm, karya Imam asy Syafii -rahimahulloh- , Kitab Induk yang membahas tentang fiqih yang menjadi pegangan madzab Syafi’iyyah.
Sebuah kitab tebal yang terdiri dari empat jilid (volume) dan berisi 128 Kitab (masalah) . Al-Hafizh Ibnu Hajar -rahimahulloh- berkata: "Jumlah Kitab (masalah) dalam kitab al-Umm lebih dari 140 bab—wallaahu a'lam.
Dimulai dari Kitab "ath-Thahaarah" (masalah bersuci) kemudian Kitab "as-Shalaah" (masalah shalat)." Begitu seterusnya yang beliau susun berdasarkan bab-bab fiqih. Kitabnya ini diringkas oleh Imam Al-Muzani -rahimahulloh- salah satu muridnya, yang kemudian dicetak bersama al-Umm. Sebagian orang ada yang menyangka bahwa kitab ini bukanlah buah pena dari Imam asy-Syafi'i -rahimahulloh- melainkan karangan Imam al-Buwaithi -rahimahulloh- ( murid Imam Syafii -rahimahulloh- ) yang disusun oleh Ar-Rabi' bin Sulaiman al-Muradi -rahimahulloh- ( juga Murid Imam Syafii -rahimahulloh- ). Kemudian Imam al-Baihaqi -rahimahulloh- telah membantah sangkaan itu sebagaimana Syaikh Ahmad Syakir -rahimahulloh- membantahnya saat beliau mantahqiq kitab ar-Risaalah karya Imam asy-Syafi'i -rahimahulloh- [ Lihat : Mukodimmah Kitab Ar Risalah, Imam Syafii, tahqiq ; Syaikh Ahmad Syakir -rahimahulloh- ]
Dlam Kitab Al Umm ini akan disajikan pijakan atau landasan Imam Syafii rahimahulloh- dalam mengeluarkan berbagai macam pendapat, khususnya dalam masalah fiqh Ibadah dan Muamalah, sesuai dengan kadar kemampuan keilmuan beliau -rahimahulloh-
Sungguh, Para ulama lainnya -rahimakumulloh- telah memujinya dan mengomentarinya dengan komentar dan sambutan yang positif dan baik. Dengan kehadiran Imam ini, Alloh -Subhanahu Wa Ta'ala- menyelamatkan ummat manusia dari ketertinggalan dalam bidang fiqih dan hukum yang kala itu dikalahkan oleh rasionalisme. Imam Rabbani ini tampil mengembalikan mereka kepada al-Qur-an dan as-Sunnah, menganjurkan mereka untuk berpegang teguh kepada keduanya, dan mengingatkan mereka akan bahaya menggunakan ra'yu (rasio) semata dalam memahami agama. Imam ini telah memenuhi tulisan dan kitab-kitabnya dengan berbagai masalah berdasarkan al-Quran, as-Sunnah, dan qiyas yang shahih. Dia membantah serta menolak orang yang menentang dan menyalahi al-Quran dan as-Sunnah sekalipun orang itu kedudukannya sangat dekat dengannya karena ia lebih mencintai al-haq daripada siapa pun.
Di antara para ulama yang memuji Imam Rabbani asy-Syafi'i adalah Imam Ahmad bin Hanbal -rahimahulloh- . la bertutur ketika memujinya: "Pada abad (seratus tahun) pertama adalah 'Umar bin 'Abdul 'Aziz , sementara pada abad kedua yang menjadi mujaddid (pembaharu) Imam asy-Syafi'i.”
Abu 'Abdillah (Imam Ahmad bin Hanbal) juga berkata: "Sungguh, semenjak 40 tahun lalu aku selalu mendo'akan Imam asy-Syafi'i dalam shalatku."
Para ulama yang menulis biografi Imam asy-Syafi'i banyak mengutip pujian para ulama dan para imam kepada beliau. Mereka juga memberikan dukungan terhadap pendapatnya, baik ucapan maupun pandangan beliau, dalam berbagai masalah pelik karena ke-tsiqah-an (kepercayaan) ilmu, kecerdasan, dan motivasi Imam asy-Syafi'i.
Inilah edisi terjemah dari Kitab Al Umm, Insya Alloh Azza Wa Jalla dicetak dalam edisi lengkap.
Jilid Pertama membahas tentang thaharoh, haid, dan Sholat. Jilid kedua membahas tentang Shalat Khauf, Sholat ied, Shalat Gerhana, istsqo, Hukum Murtad dan Hukum Jenazah.
Al Umm : Fikih Imam Syafii
Judul asli ; Al umm Lil Imam Asy syafii
Penulis : Imam Muhammad bin idris Asy Syafii -rahimahulloh-
Fisik : buku ukuran sedang (p=23.5 cm), hardcover
Penerbit : Pustaka Azzam
ditulis oleh www.al-aisar.com
No comments:
Post a Comment