RINGKASAN SYARAH AL-GHAYAH WA AT-TAQRIB
-Bagian 3-
MUQADDIMAH
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين , وصلى الله على محمد حاتم النّبيّين وعلى آله الطاهرين وصحابته أجمعين .
قال القاضي أبو شجاع أحمد بن الحسين بن أحمد الأصفهاني رحمه الله تعالى:
سألني بعض الأصدقاء حفظهم الله تعالى أن أعمل مختصرا في الفقه على مذهب الإمام الشافعي رحمة الله تعالى عليه ورضوانه في غاية الاختصار ونهاية الإيجاز , ليَقرُب على المتعلم درسه ويَسهُل على المبتدي حفظه . وأن أكثر فيه من التقسيمات وحصر الخِصال .
فأجبته إلى ذلك طالبا للثواب راغبا إلى الله تعالى في التوفيق للصواب إنه على ما يشاء قدير وبعباده لطيف خبير.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta Alam. Dan semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam penutup para Nabi, dan kepada keluarga beliau yang suci dan kepada semua sahabat beliau.
Berkata Al-Qadhi Abu Syuja’ bin al-Husain bin Ahmad Al-Ashfahani Rahimahullahu ta’ala : “Saya diminta oleh beberapa teman saya -semoga Allah Ta’ala menjaga mereka- untuk menyusun sebuah karya yang ringkas didalam fiqih madzhab Imam asy-Syafi’i –semoga Allah merahmatinya dan meridhainya- dalam bentuk yang sangat ringkas dan sangat padat. Agar orang yang belajar darinya dapat menyelesaikan pelajaran nya dengan cepat dan agar pelajar pemula mudah untuk menghafalnya. Dalam nya, saya diharapkan menyajikan pembahasan yang sangat singkat. Menanggapi permintaan tersebut, saya berusaha memenuhinya sambil memohon balasan pahala disisi Allah, serta berharap diberi pertolongan dan taufiq untuk menemukan kebenaran. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala yang Dia Kehendaki. Dan Dia Mahalembut dan Maha Mengetahui perbuatan hamba-hamba-Nya.
---oOo---
PENJELASAN RINGKAS :
Imam Al-Qadhi Abu Syuja’ rahimahullah menyebutkan sebab ditulis nya kitab ini, yakni atas permintaan beberapa sahabat beliau, teman – teman beliau, murid – murid beliau, dan ulama – ulama pada masa beliau. Tunjuan nya agar orang yang baru belajar dapat mengambil manfaat dari nya dalam waktu yang cepat dan singkat, agar mudah dipahami dan dihafal yang berdiri diatas madzhab fiqih Imam asy-Syafi’i yakni fiqih berdasarkan kaidah – kaidah dan pendapat – pendapat Imam asy-Syafi’i dan ulama – ulama yang mengikuti beliau.
Imam asy-Syafi'i rahimahullah nama asli beliau adalah Muhammad. Kunyah beliau Abu Abdillah. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam pada kakek Abdul Mannaf. Nasab beliau Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi'i bin as-Sa'ib bin Ubaid bin Abd Yazid bin Hasyim bin al-Muththalib bin Abdul Manaf bin Qusyay bin Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib.
Beliau lahir di Gaza salah satu kota di Syam, menurut pendapat yang paling shahih, pada tahun 150 H yakni tahun wafat nya Imam Abu Hanifah an-Nu'man rahimahullah. Beliau wafat pada malam Jum'at setelah maghrib, dan dimakamkan pada hari Jum'at setelah Ashar, hari terakhir dari Bulan Rajab, pada tahun 204 H dalam usia 54 tahun.
Hukum Mengikuti Salah Satu Madzhab…?
Mengikuti salah satu madzhab fikih, misalnya madzhab fiqih imam asy-Syafi’i tidaklah wajib, juga tidak sunnah. Hanya sebatas kebolehan saja dan itu harus dengan beberapa persyaratan :
1. Seseorang yang mengikuti salah satu madzhab tertentu, hendaknya meyakini bahwa imam nya tersebut bisa benar dan bisa salah. Karena manusia tidak ada yang terlepas dari kesalahan.
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata :
إذا وجدتم في كتابي خلاف سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم , فقولوا بسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم , ودعوا ما قلت
“Apabila kalian mendapati dalam kitab ku ini yang menyelisihi sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, maka katakanlah berdasarkan sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.”
Dalam redaksi yang lain, Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata :
فاتبعوها , ولا تلتفتوا إلى قول أحد
“Ikutilah dia (Sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam) dan jangan berpaling hanya karena perkataan seseorang.”
2. Seseorang yang mengikuti salah satu madzhab tertentu, hendaknya menjunjungi tinggi kebenaran yakni apabila dia melihat kebenaran ada pada madzhab yang lain, maka dia tidak segan dan tidak malu untuk mengamalkan kebenaran tersebut, walaupun menyelisihi madzhab nya. Karena yang menjadi pedoman bagi nya adalah mengikuti kebenaran berlandaskan kepada al-Qur’an dan as-Sunnah.
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata :
أجمع المسلمون على أن من استبان له سنة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم , لم يحل له أن يدعها لقول أحد
“Kaum Muslimin telah sepakat, barangsiapa yang jelas baginya Sunnah dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya meninggalkan nya karena perkataan seseorang.”
Imam asy-Syafi’i rahimahullah juga berkata :
إذا صح الحديث , فهو مذهبي
“Apabila ada hadits yang Shahih, maka itulah madzhabku.”
Beliau rahimahullah juga berkata :
كل مسألة صح فيها الخبر عن رسول الله صلى الله عليه وسلم عند أهل النقل بخلاف ما قلت , فأنا راجع عنها في حياتي وبعد موتي
“Setiap masalah yang ada padanya telah shahih hadits dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam menurut ahli riwayat, menyelisihi apa yang aku katakan, maka aku merujuk kepadanya dimasa hidupku dan sesudah aku mati.”
3. Seseorang yang mengikuti salah satu madzhab tertentu, hendaklah menjadikan madzhab fiqih tersebut, sebagai saran untuk mengamalkan Islam yang sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Madzhab tersebut bukan sebagai tujuan akhir dan bukan sebagai kata putus, sehingga dia menjadikan nya seperti syariat agama yang wajib ditaati.
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata :
كل ما قلت , فكان عن النبي صلى الله عليه وسلم خلاف قولي مما يصح , فحديث النبي أولى , فلا تقلدوني
“Setiap yang aku katakan, sementara telah sah dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam yang menyelisihi perkataan ku, maka hadits Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam lebih utama, maka janganlah kalian Taqlid kepada ku.” [Perkataan – perkataan imam asy-Syafi’i ini dinukil dari kitab Sifat Shalat Nabi karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani. Cet Maktabah Al-Ma’arif]
Penyusun :
Prima Ibnu Firdaus al-Mirluny
Kota Jambi, Kamis Siang : 5 Dzulhijjah 1434 H / 10 Oktober 2013 M
-Bagian 3-
MUQADDIMAH
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين , وصلى الله على محمد حاتم النّبيّين وعلى آله الطاهرين وصحابته أجمعين .
قال القاضي أبو شجاع أحمد بن الحسين بن أحمد الأصفهاني رحمه الله تعالى:
سألني بعض الأصدقاء حفظهم الله تعالى أن أعمل مختصرا في الفقه على مذهب الإمام الشافعي رحمة الله تعالى عليه ورضوانه في غاية الاختصار ونهاية الإيجاز , ليَقرُب على المتعلم درسه ويَسهُل على المبتدي حفظه . وأن أكثر فيه من التقسيمات وحصر الخِصال .
فأجبته إلى ذلك طالبا للثواب راغبا إلى الله تعالى في التوفيق للصواب إنه على ما يشاء قدير وبعباده لطيف خبير.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta Alam. Dan semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam penutup para Nabi, dan kepada keluarga beliau yang suci dan kepada semua sahabat beliau.
Berkata Al-Qadhi Abu Syuja’ bin al-Husain bin Ahmad Al-Ashfahani Rahimahullahu ta’ala : “Saya diminta oleh beberapa teman saya -semoga Allah Ta’ala menjaga mereka- untuk menyusun sebuah karya yang ringkas didalam fiqih madzhab Imam asy-Syafi’i –semoga Allah merahmatinya dan meridhainya- dalam bentuk yang sangat ringkas dan sangat padat. Agar orang yang belajar darinya dapat menyelesaikan pelajaran nya dengan cepat dan agar pelajar pemula mudah untuk menghafalnya. Dalam nya, saya diharapkan menyajikan pembahasan yang sangat singkat. Menanggapi permintaan tersebut, saya berusaha memenuhinya sambil memohon balasan pahala disisi Allah, serta berharap diberi pertolongan dan taufiq untuk menemukan kebenaran. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala yang Dia Kehendaki. Dan Dia Mahalembut dan Maha Mengetahui perbuatan hamba-hamba-Nya.
---oOo---
PENJELASAN RINGKAS :
Imam Al-Qadhi Abu Syuja’ rahimahullah menyebutkan sebab ditulis nya kitab ini, yakni atas permintaan beberapa sahabat beliau, teman – teman beliau, murid – murid beliau, dan ulama – ulama pada masa beliau. Tunjuan nya agar orang yang baru belajar dapat mengambil manfaat dari nya dalam waktu yang cepat dan singkat, agar mudah dipahami dan dihafal yang berdiri diatas madzhab fiqih Imam asy-Syafi’i yakni fiqih berdasarkan kaidah – kaidah dan pendapat – pendapat Imam asy-Syafi’i dan ulama – ulama yang mengikuti beliau.
Imam asy-Syafi'i rahimahullah nama asli beliau adalah Muhammad. Kunyah beliau Abu Abdillah. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam pada kakek Abdul Mannaf. Nasab beliau Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi'i bin as-Sa'ib bin Ubaid bin Abd Yazid bin Hasyim bin al-Muththalib bin Abdul Manaf bin Qusyay bin Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib.
Beliau lahir di Gaza salah satu kota di Syam, menurut pendapat yang paling shahih, pada tahun 150 H yakni tahun wafat nya Imam Abu Hanifah an-Nu'man rahimahullah. Beliau wafat pada malam Jum'at setelah maghrib, dan dimakamkan pada hari Jum'at setelah Ashar, hari terakhir dari Bulan Rajab, pada tahun 204 H dalam usia 54 tahun.
Hukum Mengikuti Salah Satu Madzhab…?
Mengikuti salah satu madzhab fikih, misalnya madzhab fiqih imam asy-Syafi’i tidaklah wajib, juga tidak sunnah. Hanya sebatas kebolehan saja dan itu harus dengan beberapa persyaratan :
1. Seseorang yang mengikuti salah satu madzhab tertentu, hendaknya meyakini bahwa imam nya tersebut bisa benar dan bisa salah. Karena manusia tidak ada yang terlepas dari kesalahan.
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata :
إذا وجدتم في كتابي خلاف سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم , فقولوا بسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم , ودعوا ما قلت
“Apabila kalian mendapati dalam kitab ku ini yang menyelisihi sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, maka katakanlah berdasarkan sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.”
Dalam redaksi yang lain, Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata :
فاتبعوها , ولا تلتفتوا إلى قول أحد
“Ikutilah dia (Sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam) dan jangan berpaling hanya karena perkataan seseorang.”
2. Seseorang yang mengikuti salah satu madzhab tertentu, hendaknya menjunjungi tinggi kebenaran yakni apabila dia melihat kebenaran ada pada madzhab yang lain, maka dia tidak segan dan tidak malu untuk mengamalkan kebenaran tersebut, walaupun menyelisihi madzhab nya. Karena yang menjadi pedoman bagi nya adalah mengikuti kebenaran berlandaskan kepada al-Qur’an dan as-Sunnah.
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata :
أجمع المسلمون على أن من استبان له سنة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم , لم يحل له أن يدعها لقول أحد
“Kaum Muslimin telah sepakat, barangsiapa yang jelas baginya Sunnah dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya meninggalkan nya karena perkataan seseorang.”
Imam asy-Syafi’i rahimahullah juga berkata :
إذا صح الحديث , فهو مذهبي
“Apabila ada hadits yang Shahih, maka itulah madzhabku.”
Beliau rahimahullah juga berkata :
كل مسألة صح فيها الخبر عن رسول الله صلى الله عليه وسلم عند أهل النقل بخلاف ما قلت , فأنا راجع عنها في حياتي وبعد موتي
“Setiap masalah yang ada padanya telah shahih hadits dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam menurut ahli riwayat, menyelisihi apa yang aku katakan, maka aku merujuk kepadanya dimasa hidupku dan sesudah aku mati.”
3. Seseorang yang mengikuti salah satu madzhab tertentu, hendaklah menjadikan madzhab fiqih tersebut, sebagai saran untuk mengamalkan Islam yang sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Madzhab tersebut bukan sebagai tujuan akhir dan bukan sebagai kata putus, sehingga dia menjadikan nya seperti syariat agama yang wajib ditaati.
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata :
كل ما قلت , فكان عن النبي صلى الله عليه وسلم خلاف قولي مما يصح , فحديث النبي أولى , فلا تقلدوني
“Setiap yang aku katakan, sementara telah sah dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam yang menyelisihi perkataan ku, maka hadits Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam lebih utama, maka janganlah kalian Taqlid kepada ku.” [Perkataan – perkataan imam asy-Syafi’i ini dinukil dari kitab Sifat Shalat Nabi karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani. Cet Maktabah Al-Ma’arif]
Penyusun :
Prima Ibnu Firdaus al-Mirluny
Kota Jambi, Kamis Siang : 5 Dzulhijjah 1434 H / 10 Oktober 2013 M
No comments:
Post a Comment