Dikencingi Syaithan Sehingga Tidak Bangun Shalat Subuh
"Disebutkan kepada Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam seseorang yang tertidur semalaman sampai pagi, beliau bersabda : "Orang itu, telah dikencingi Syaithan kedua telinga nya." (atau sabda beliau : Pada telinga nya)." [Hadits Shahih : Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari rahimahullah no 3270 dan Imam Muslim rahimahullah no 774]
Penjelasan ringkas :
"Seseorang..." masuk juga kedalam hadits ini perempuan.
"...yang tertidur semalaman" yakni dia tidur nyenyak sampai lewat shalat subuh.
"....dikencingi Syaithan..." yakni memberikan makna yang hakiki. Syaithan telah mengencingi telinganya secara benar, sebagaimana Syaithan juga makan, minum dan jima'. Syaithan meremehkan dan menjadikan telinga orang itu seperti WC (Kakus) sebagai tempat kencing. Dengan demikian, orang tersebut tidak mendengarkan adzan.
Inilah keadaan orang yang tidur, ketika dia tidak berdoa dan berdzikir sebelum tidur, ketika dia tidak membaca ayat kursi, surat al-ikhlas, al-falaq dan an-nas dan tidak membaca doa sebelum tidur.
Insya'Allah bersambung ke, Ikatan Syaithan Ketika Tidur
Prima Ibnu Firdaus al-Mirluny
Jambi, Rabu : 6 Sya'ban 1435 H / 4 Juni 2014 M
Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu'anhu, ia bercerita :
ذُكِرَ
عِنْدَ النَّّبِيِّ صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ نَامَ لَيْلَةَ حَتَّى أَصْبَحَ ,
قَالَ : ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ الشَّيْطَانُ فِيْ أُذُنَيْهِ , (أو قال : فِيْ
أُذُنِهِ)
"Disebutkan kepada Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam seseorang yang tertidur semalaman sampai pagi, beliau bersabda : "Orang itu, telah dikencingi Syaithan kedua telinga nya." (atau sabda beliau : Pada telinga nya)." [Hadits Shahih : Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari rahimahullah no 3270 dan Imam Muslim rahimahullah no 774]
Penjelasan ringkas :
"Seseorang..." masuk juga kedalam hadits ini perempuan.
"...yang tertidur semalaman" yakni dia tidur nyenyak sampai lewat shalat subuh.
"....dikencingi Syaithan..." yakni memberikan makna yang hakiki. Syaithan telah mengencingi telinganya secara benar, sebagaimana Syaithan juga makan, minum dan jima'. Syaithan meremehkan dan menjadikan telinga orang itu seperti WC (Kakus) sebagai tempat kencing. Dengan demikian, orang tersebut tidak mendengarkan adzan.
Inilah keadaan orang yang tidur, ketika dia tidak berdoa dan berdzikir sebelum tidur, ketika dia tidak membaca ayat kursi, surat al-ikhlas, al-falaq dan an-nas dan tidak membaca doa sebelum tidur.
Insya'Allah bersambung ke, Ikatan Syaithan Ketika Tidur
Prima Ibnu Firdaus al-Mirluny
Jambi, Rabu : 6 Sya'ban 1435 H / 4 Juni 2014 M
No comments:
Post a Comment